Senin, 02 November 2009

pertanyaan seputar agama

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,
Barakallahu fiika (semoga Allah merahmati mu)

Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Shalawat dan Salam atas nabi terakhir Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam, tidak ada nabi setelah beliau Shalallahu 'alaihi wassalam. semoga Shalawat dan Salam atas beliau, keluarga beliau, shahabat beliau dan orang – orang yang mengikuti Sunnah beliau sampai akhir zaman.

Amma Ba'du, (adapun selanjutnya)
Saya mohon maaf kepada antum, apabila ada pertanyaan – pertanyaan yang belum terjawab. Dikarenakan keterbatasan waktu bagi kami dan juga keterbatasan ilmu kami. Dan kami akan menjawab pertanyaan – pertanyaan yang menurut kami perlu dijawab pada saat sekarang. Adapun pertanyaan – pertanyaan pada materi tertentu, nanti silahkan antum tanyakan pada waktu pembahasan nya. Atau pada kesempatan yang lain.

Dan saya juga ingatkan, bahwa saya bukanlah seorang ulama yang sudah memenuhi syarat untuk berfatwa. Saya hanya penuntut ilmu agama (pelajar). Maka dari itu, jika ada jawaban dari saya yang bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah yang Shahih dan dipahami dengan pemahaman Shahih (Benar) mohon disampaikan.Insya’Allah, Saya rujuk kepada kebenaran, baik itu pada saat saya masih hidup maupun setelah wafat. Dan terakhir mohon untuk tidak menyingkat tulisan. Karena saya sulit untuk membaca tulisan yang di singkat – singkat. Begitu Juga Salam, Terima Kasih.

Pertanyaan yang berhubungan dengan nama group ini, “ Siapa Bilang Belajar Fikih (Agama) itu Susah…? Adakah yang mau belajar ” ada dua pertanyaan.


PERTANYAAN : Bukan Beni Biasa menulis
Ulama mana yg bilang belajar fiqih itu mudah...??

JAWAB : Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman
”Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” [Al-Baqarah : 185]

”Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama (ini) suatu kesempitan.” (Q.S Al-Hajj ayat 78)

Ayat ini menunjukan bahwa agama ini adalah agama yang mudah. Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah nya manusia, sudah dimudahkan bagi orang – orang yang ingin mengamalkan nya. Jika islam adalah agama yang mudah. Maka secara otomatis mempelajari Islam itu juga mudah. Hanya saja sebagian kita tidak tahu metode belajar, ahlak para pelajar, kitab –kitab yang dibutuhkan dan lain – lain, inilah yang membuat kita susah. Belajar dengan masyaikh atau ustadz.


PERTANYAAN : Eko Purwo
Ass wr wb..salam buat saudara semua..boleh bertanya,sebenarnya dimana letak kemudahan dalam belajar ilmu fiqih itu..mohon untuk jelasnya.

JAWAB : Assalammu'alaikum Warrahmatullaah Wabarokatuh,
Arti fikih itu sendiri adalah Fahm ” memahami ” adapun secara istilah, fiqih artinya ”Mengetahui hukum – hukum syariat yang bersifat amalan (terapan) dengan dalil – dalilnya secara rinci”

Sedangkan ilmu, Al-Allamah Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah berkata :
”Ilmu adalah mengetahui sesuatu sebagaimana hakekat sebenarnya dengan pengetahuan yang pasti”

Jika kita sudah mengetahui arti ilmu sekarang harus tahu dimana letak ilmu. Sungguh indah apa yang dikatakan oleh seorang penyair.
”Ilmu itu adalah firman Allah (Al-Quran), sabda Rasul-Nya (Hadits Nabi), dan perkataan para Sahabat Nabi (Atsar para Sahabat).

Bukanlah dengan menyampaikan kepalsuan.
Ilmu itu bukanlah yang membuat suka mengadu sabda Rasul (Hadits Nabi) dengan perkataan Ulama.

Semua ilmu selain Al-Quran itu menyibukkan.
Kecuali ilmu hadits dan memahami agama.

Ilmu itu didalam nya disebutkan : ia berkata, telah bercerita kepada kami.
Sedang selain itu adalah bisikan setan belaka”

Sungguh indah perkataan ini, inti nya Ilmu itu ada pada hal pertama Al-Quran, As-Sunnah (Hadits Nabi) dan Perkataan Para Sahabat (Atsar Para Sahabat). Disinilah ilmu itu berada, selain dari yang tiga itu bukan ilmu.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Al-Auza’i rahimahullah : ”Ilmu adalah yang dibawa oleh para Sahabat Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam, sedangkan yang selain itu bukanlah ilmu”

Selain itu yang perlu diperhatikan adalah Manhaj (Cara) didalam menuntut ilmu. Para Ulama Salaf sudah menghabiskan beberapa lembar kitab mereka untuk menulis tetang adab penuntut ilmu,yg paling bagus menurut saya karya Syaikh Bakr Abu Zaid, di jelaskan oleh Syaikh Ibnu Utsaimin. Sudah diterjemahkan dengan judul ”Syarah Adab Penuntut Ilmu, Pustaka Imam Syafi’i. Pengarang nya Syaikh Ibnu Utsaimin.” Silahkan antum membaca nya.



PERTANYAAN : Hukum Memejamkan Mata Didalam Shalat
Assalammu'alaikum Warrahmatullaah Wabarokatuh,
Pak ustadz,
Saya ingin bertanya, apakah boleh kita melakukan sholat sambil memejamkan mata...?? ini saya lakukan untuk menambah kekhusyuan saya didalam melaksanakan ibadah sholat, karena saya pernah membaca ada yang membolehkan dan ada yang tidak. Apakah ada dalilnya mengenai perkara ini...??? Terimakasih. Wassalam,

JAWAB : Wa’alaikum sallam warahmatullahi wabarkatuh.
Jika niat nya seperti yang antum sebutkan, hukum nya haram. Dikarenakan beberapa hal, diantara nya : Perbuatan itu menyelisihi sunnah Rasul, Hal itu adalah yang baru didalam Islam, Hal itu termasuk penyerupaan terhadap orang Kafir yakni yahudi dan majusi (penyembah api), tidak halal bagi seorang muslim, mendekatkan diri kepada Allah dengan apa yang tidak diperintahkan nya.

Adapun jika niat nya selain itu maka hukum nya makruh. Dan ini adalah menyelisihi perintah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Beliau bersabda :
”Jika salah seorang dari kalian berdiri untuk menunaikan shalat, hendaknya tidak memejamkan kedua mata nya”

(Hadits ini dari jalur Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma, Ditakrij Ath-Thabari dalam Ma’ajimnya. Al-Haitsami dalam Majma’ Az-Zawaid (2/86) dan yang lain nya)

Maka tinggalkanlah, tetang masalah ini., akan dibahas secara luas di sifat shalat Nabi. Insya’Allah.



PERTANYAAN : Jahe Merah
Assalamu'alaikum,
yg ana tau puasa hari jumat tidak boleh,kalau sabtu minggu ana kurang tau. kalau sewaktu puasa sunah lalu puasa sunah itu jatuh hari jumat, ini bagaimana akh?misal puasa daud,sehari puasa shari tidak,saat hr puasa jatuh hari jumat. ana juga lagi nyari. mohon bantuannya akh. Sukron

JAWAB : Wa’alaikum sallam warahmatullahi wabarkatuh
Boleh, berpuasa sunnah pada hari jum’at. Sebagaimana yang antum tanyakan. Karena antum tidak mengkhususkan, puasa pada hari jum’at itu.

Setiap orang yang menjalankan puasa sunnah Nabi Daud Alaihisallam (satu hari puasa dan satu hari tidak). Maka dia akan bertemu dengan hari jum’at. Dalam hal ini boleh bagi nya berpuasa.

Yang dilarang (diharamkan) itu adalah mengkhususkan puasa pada hari Jumat. Diantara dalilnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam :
”Janganlah salah seorang di antara kalian berpuasa pada hari jum’at, kecuali jika ia berpuasa satu hari sebelum nya atau satu hari setelah nya” (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhari no 1985 dan Muslim 1144)

Diriwayatkan Juwairiyah binti al-Harits Radhiyallahu’anhau, Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam datang menemuinya pada hari jum’at, sementara ia sedang berpuasa. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bertanya, ”Apakah engkau berpuasa kemarin?” Ia menjawab, ”Tidak” Beliau bertanya lagi, ”Apakah engkau akan berpuasa besok?” Ia menjawab ”Tidak” Beliau berkata ”Kalau begitu, berbukalah” (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhari no 1984 dan Muslim no 1143)

Ini adalah pendapat Madzhab Syafi’i dan Ahmad dan inilah yang rajih. Diantara dua pendapat yang berbeda. Para Ulama telah menjawab orang yang menyelisihi pendapat ini.

Kesimpulan nya :
Tidak mengapa puasa pada hari sabtu. Adapun Puasa hari jumat boleh bagi :
Pertama : Orang yang berpuasa satu hari sebelum nya atau satu hari sesudah nya.
Kedua : Orang yang melaksanakan puasa Nabi Daud (satu hari puasa dan satu hari berbuka).
Ketiga : Apabila hari Arafah bertepatan dengan hari Jum’at, maka boleh puasa pada hari tersebut. Karena yang dilarang itu hanyalah sengaja mengkhususkan puasa pada hari Jum’at.

Silahkan antum lihat, pembahasan nya didalam Shahih Fiqih Sunnah, jil 3 tentang Puasa karya Syaikh Abu Malik Kamal hafizhullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan kata yg kalian cari....

pembuat blog ini

Foto saya
pekalongan, jawa tengah, Indonesia
"Sesungguhnya Islam itu berawal dalam keadaan asing (aneh), dan akan kenbali dalam keadaan asing (aneh) sebagaimana awalnya. Maka kebahagiaanlah bagi orang-orang yang asing (aneh). Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing (aneh) itu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang melakukan kebaikan selagi manusia melakukan kerusakan." [HR. Ad-daulaby] Tentang Saya: Berharap termasuk dalam hadist berikut ; "Kebahagiaan bagi orang-orang yang asing (aneh), yaitu mereka yang berpegang kepada kitab Allah ketika ia ditinggalkan, dan mengetahui (mengamalkan) Sunnah tatkala ia dipadamkan." [HR. Ibnu Wadhdhah]

radio syiar sunnah

islamic menu