Minggu, 01 November 2009

UKHTI... APAKAH ENGKAU MENGINGINKAN KEBAHAGIAN? (1)

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala,dan cukuplah pujian itu diperuntukkan kepadaNya. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan atas para hambaNya yang terpilih...amma ba’du:

Saudariku Muslimah, Apakah engkau menginginkan kebahagian? Apakah engkau menginginkan ketenangan? Apakah engkau menginginkan keamanan dan kemapanan? Apakah engkau menginginkan hal itu semuanya di dunia dan di akhirat? Sesungguhnya kebahagian itu wahai saudariku Muslimah, semuanya ada dalam ketaatan kepada Allah. Kebahagian seluruhnya ada di dalam meniti di atas manhaj Allah dan di jalan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam , Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Dan barangsiapa menta'ati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. (Al-Ahzab: 71)

Sesungguhnya kesengsaraan (kemalangan) seluruhnya ada dalam kemaksiatan kepada Allah dan kebinasaan seluruhnya ada pada selain manhaj (jalan) Allah dan RasulNya Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (Al-Ahzab: 36)

Saudariku Muslimah, Dengan suara orang yang mencintai dan mengasihi, dengan ucapan orang yang memberikan nasehat dan memberikan peringatan, aku mengajakmu kepada ketaqwaan kepada Allah 'Azza wa Jalla, kemudian aku mengajakmu untuk yang kedua kali agar engkau memuji Allah 'Azza wa Jalla yang telah memberikan nikmat iman dan al-qur’an. Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu beberapa derajat.

Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi dalam hal mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam. Tidak hanya cukup demikian, bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitabNya yang mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata keluarganya, serta dihinakan oleh masyarakat yang dia hidup di dalamnya. Oleh karena itu terkadang ia diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan wanita.

Sesungguhnya engkau, wahai saudariku Muslimah, tidak akan mendapatkan kemuliaanmu kecuali dalam agama ini, maka berpegang teguhlah engkau dengan (agama ini) dan dengarkanlah firman Allah 'Azza wa Jalla yang telah menceritakan kisah orang terdahulu, mestilah engkau selalu mengingatnya agar engkau memuji Allah atas kenikmatan yang engkau dapatkan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan, ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An-Nahl: 58-59)

Memang pada zaman jahiliyah sebelum Islam, benar-benar telah terjadi
pembunuhan anak perempuan, bahkan kadang menguburnya hidup-hidup.
Sehingga Islam datang sebagai rahmat bagi alam semesta, mewasiatkan
untuk mendidik anak-anak perempuan dan memelihara mereka, serta
menjadikan pahala yang besar bagi orang yang melaksanakan hal itu.

Ingatlah, kemudian -wahai Ukhti Islam- pujilah Allah yang telah memberi hidayah kepadamu pada agama ini, yang telah memuliakanmu, menghormatimu dan mengangkat kedudukanmu dengan agama ini, di saat wanita-wanita selainmu di alam ini telah tersesat. Kemudian berpegang teguhlah engkau dengan tali yang kuat tersebut (agama Islam), sesungguhnya itu adalah merupakan satu-satunya sandaran, meskipun sandaran-sandaran lain mengkhianatimu. Ketahuilah sesungguhnya engkau akan ditimpa adzab (siksaan) Allah jika engkau tidak tunduk pada perintah-perintah Allah,berhenti pada batasan-batasan dan menjauhi laranganNya.

Saudariku Muslimah Sesungguhnya musuh-musuhmu banyak sekali, dan sesungguhnya orang yang ingin memanfaatkanmu dalam upaya meruntuhkan agama, rasa malu dan keutamaan banyak sekali, dan boleh jadi mereka itu dari kalangan kita sendiri.

Salah seorang dari mereka (musuh-musuh Islam) berkata: “Tidaklah keadaan negeri Timur menjadi makmur melainkan apabila seorang pemudi melepaskan hijabnya dan membenamkan (menguburkan) Al-Qur’an dengannya!”. Sesungguhnya dengan hal itu mereka ingin mengeluarkanmu menuju kesengsaraan dan kebinasaan, mereka mengajakmu menuju neraka Jahannam. Maka jika engkau menyambut mereka, mereka akan melemparkanmu ke dalamnya. Mereka ingin agar engkau menjadi wanita durhaka, yang berbuat fasiq dan membuka aurat. Mereka berusaha menggiringmu. Mereka menunggumu dengan sangat sabar agar engkau melepaskan abaya (pakaian muslimah) serta melepaskan hijab dengan segala konsekwensinya, yaitu melepaskan keimanan, rasa malu dan kesucian, kemudian engkau akan meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya. Pada saat itu, perbuatanmu tersebut menyenangkan mereka (para musuh), mereka mempermainkanmu seperti anak-anak bermain-main dengan bola, dan mereka mempermainkanmu seperti anjing-anjing bermain-main dengan bangkai, semoga Allah menjagamu dari mereka.

Saudariku Muslimah Apa sikapmu terhadap mereka? Sesungguhnya sikap yang ditunggu darimu adalah berpegang teguh pada agama Allah, berjalan di atas rel batasan-batasanNya dan tidak menyambut ajakan mereka.

Buatlah mereka menjadi marah, dengan tidak memperhatikan mereka dan tidak mendengarkan mereka, buatlah mereka menjadi bersedih dengan keteguhanmu berpegang pada agamamu, dengan menjaga rasa malumu dan beriltizam dengan hijabmu.

Saudariku Muslimah Sesungguhnya sebagian wanita menggambarkan bahwa sufur adalah membuka muka wanita saja, tidak...tidak ini saja. Sesungguhnya termasuk sufur adalah pakaian yang ketat, yang pendek dan yang tipis. Sesungguhnya termasuk sufur adalah memakai wangi-wangian ketika keluar menuju tempat-tempat yang di dalamnya ada laki-laki. Sesungguhnya yang termasuk sufur adalah memakai pantalon. Apakah engkau tidak mendengar sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam : Dua golongan ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya ...(dan beliau menyebutkan): Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang, mereka menyimpang dari jalan yang benar dan memperlihatkan kejelekan mereka kepada orang lain, kepala mereka seperti punuk unta yang miring mereka tidak akan memasuki surga, dan mereka tidak akan mendapatkan bau surga, sesungguhnya bau surga tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian. (HR. Muslim).

Ahlu ‘Ilmi berkata: makna Para wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang adalah bahwa mereka memakai pakaian akan tetapi pakaian-pakaian itu ketat, tipis atau tidak menutupi seluruh badan. Saudariku
Muslimah Apakah engkau ridha (rela) menjadi penghuni neraka? Apakah
engkau ridha memakai pakaian yang dengan pakaian itu engkau
menangggalkan rasa malu? Apakah engkau ridha memamerkan dirimu seperti
dipamerkannya barang dagangan, lalu setiap orang yang rendah dan hina
akan selalu dihubungkan denganmu? Tidak wahai pemudi Islam, aku tidak
mengira engkau akan ridha dengan hal yang demikian itu, dan inilah
adalah yang diharapkan darimu.

Saudariku Muslimah, Agamamu adalah bentengmu yang amat kokoh, (untuk) memelihara kesucianmu, rasa malumu dan kemulianmu. Agamamu memerintahkanmu untuk berhijab dan memiliki rasa malu. Kapan saja engkau meninggalkan perintah ini, maka engkau akan ditimpa adzab Allah Subhanahu wa Ta'ala di akhirat Sedangkan di dunia engkau menjadi mangsa serigala-serigala manusia yang ingin mencuri kesucianmu agar engkau merasakan kesusahan (kesedihan) sepanjang hidup. Akan tetapi sebagian akhwat (saudara-saudara perempuan) -semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan hidayah kepada mereka- telah mendengar seruan serigala-serigala itu, tetapi malah bekerja untuk mereka, keadaan mereka (akhawat) seperti perkataan para penyair:

“Kambing digiring menuju kematian,
Dia berjalan dan mengembik menuju para penyembelih.”

- bersambung -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

masukan kata yg kalian cari....

pembuat blog ini

Foto saya
pekalongan, jawa tengah, Indonesia
"Sesungguhnya Islam itu berawal dalam keadaan asing (aneh), dan akan kenbali dalam keadaan asing (aneh) sebagaimana awalnya. Maka kebahagiaanlah bagi orang-orang yang asing (aneh). Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang asing (aneh) itu?" Beliau menjawab, "Orang-orang yang melakukan kebaikan selagi manusia melakukan kerusakan." [HR. Ad-daulaby] Tentang Saya: Berharap termasuk dalam hadist berikut ; "Kebahagiaan bagi orang-orang yang asing (aneh), yaitu mereka yang berpegang kepada kitab Allah ketika ia ditinggalkan, dan mengetahui (mengamalkan) Sunnah tatkala ia dipadamkan." [HR. Ibnu Wadhdhah]

radio syiar sunnah

islamic menu